Pembangunan Infrastruktur Tak Perlu Investasi Jika Banyak Orang Menabung

Merdeka.com - Direktur Eksekutif Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko menegaskan bahwa BI akan terus mendukung upaya peningkatan inklusi keuangan di Indonesia. Sebab terdapat sejumlah keuntungan jika makin banyak masyarakat yang menabung.
Pertama, dana yang dikumpulkan dari masyarakat untuk membiayai pembangunan akan meningkat. Dengan begitu keharusan Indonesia untuk mencari dana dari luar akan menurun.
"Sambut baik dan support. Kalau ini sukses, tabungan masyarakat banyak. Tentu pembangunan tidak ongkos dari luar. Dana yang untuk pembangunan di Indonesia ini, bisa ditopang," kata dia, di Jakarta, Sabtu (19/10).
Selain itu, lanjut dia, inklusi keuangan juga dapat mendorong terjadinya distribusi kekayaan. Kemudian akan mendorong stabilitas sistem keuangan di Indonesia. "Kalau sistem keuangan stabil, akan tahan kepada krisis," ujar Onny.
Bank Indonesia juga terus berupaya tanggap terhadap situasi keuangan terkini, seperti tumbuhnya ekonomi digital. BI juga akan terus mendorong penggunaan transaksi nontunai.
Menurut dia, salah satu keuntungan dari transaksi nontunai yakni mendekatkan masyarakat pada lembaga keuangan formal. "Kalau sudah transaksi non-cash lama-lama bisa nabung, dalam bursa, asuransi, bisa beli saham, bisa investasi," urai dia.
Selain itu, transaksi nontunai juga memudahkan masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi seperti berbelanja. "Orang belanja di pasar tidak bawa uang cash. Jadi pergi ke pasar tidak usah bawa uang. Cukup bawa handphone," tandasnya.
Sumber:Merdeka.com
Share:

Nilai Transaksi Trade Expo Indonesia 2019 Hingga Hari ke-3 Capai Rp16,95 Triliun

Merdeka.com - Penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2019, hingga hari ketiga, mencatatkan program misi pembelian (buying mission) telah berhasil membukukan kontrak dagang senilai USD 1,2 miliar atau setara Rp16,95 triliun (asumsi Rp14.127 per USD).
Jumlah tersebut diperoleh dari penandatangan nota kesepahaman (MoU) hari ketiga (18/10) sebesar USD 587,15 juta; hari kedua (17/10) sebesar USD 169,3 juta; dan hari pertama (16/10) sebesar USD 392,4 juta.
"Pada hari ketiga gelaran TEI 2019, telah dilakukan 11 penandatanganan Mou dengan 6 negara. Dengan demikian, total telah ditandatangani 98 MoU dengan 29 negara," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Dody Edward, seperti dikutip dari Antara, kemarin.
Penandatangan dilakukan di sela gelaran TEI 2019 di Indonesia Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE BSD), Tangerang, Banten. Keenam negara yang menandatangani kontrak misi pembelian pada hari ketiga antara lain China, Italia, Australia, Nigeria, Arab Saudi, dan Palestina.
Produk-produk yang diminati yaitu produk kertas, produk pertanian dan ternak, produk perikanan, produk susu, minyak kelapa murni, penghemat daya, produk herbal, jamur kalengan, dan makanan olahan.
Selain komoditas, terdapat kesepakatan investasi pembangunan pabrik semen di Aceh, pembangunan lima unit Self Propeller Oil Barge (SPOB) di Pulau Bangka, dan kapal isap produksi timah.
Dody menegaskan, program misi pembelian terus dilakukan Kemendag sebagai upaya peningkatan ekspor nasional.
Misi pembelian merupakan salah satu skema kegiatan promosi dari Kemendag untuk membantu dunia usaha agar dapat melakukan kesepakatan dan atau transaksi dalam rangka ekspor.
"Diharapkan capaian misi pembelian akan terus bertambah. Mengingat kegiatan Trade Expo Indonesia 2019 masih terus berjalan," pungkas Dody.
Sumber:Merdeka.com
Share:

Pemahaman Asuransi Masyarakat Turun, Hanya 15 dari 100 Orang yang Mengenal Saat ini

Merdeka.com - Data survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada 2016, mencatat indeks tingkat literasi asuransi turun menjadi 15,8 persen dibandingkan 2013 yang mencapai 17,84 persen. Padahal tingkat utilitas tahun 2016 mencapai 12,08 persen, naik dari hasil survei tahun 2013 di angka 11,81 persen.
Berdasarkan data tersebut, dari 100 orang Indonesia hanya 15-16 orang yang mengenal lembaga keuangan asuransi. Sementara, hanya ada 12 orang yang sudah menggunakan jasa asuransi.
Maka dari itu, PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo menyelenggarakan kegiatan Literasi Asuransi di lima Kota yaitu, Mataram, Ternate, Tarakan, Gorontalo dan Kupang. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan angka literasi asuransi.
Sekretaris Perusahaan PT Askrindo, Denny S Adji, mengatakan dengan melihat angka literasi yang masih rendah, Askrindo selaku BUMN dan lembaga keuangan yang bergerak di bidang perasuransian turut mensosialisasikan apa itu asuransi dan pentingnya berasuransi.
"Dalam rangka hari asuransi tahun ini, kami menyelenggarakan program literasi asuransi di daerah yang relatif angka literasi asuransinya masih sangat rendah yakni, Mataram, Ternate, Tarakan, Gorontalo dan Kupang," ucapnya melalui keterangan resminya, Minggu (20/10).
Kegiatan ini menyasar siswa Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan, diikuti oleh 535 orang siswa dengan rata-rata jumlah peserta di tiap daerah sebanyak 107 siswa. Dalam kegiatan literasi yang diselenggarakan ini membahas tentang hal mendasar mengapa perlu adanya asuransi dan pentingnya berasuransi, yaitu hubungan antara risiko dan asuransi. Selain itu, dijelaskan juga jenis-jenis asuransi dan manfaatnya.
"Kebanyakan masyarakat menganggap bahwa asuransi itu hanya ada asuransi kesehatan saja, padahal masih banyak produk produk yang dapat melindungi mereka dari risiko yang hadir dalam kegiatan sehari-hari, seperti asuransi kecelakaan diri atau asuransi perjalanan yang merupakan salah satu produk dari Askrindo, atau asuransi pendidikan yang dimiliki oleh perusahaan asuransi lain," jelas Denny.
Tidak hanya dalam rangka memperingati Hari Asuransi kali ini saja, Askrindo telah melakukan literasi asuransi dalam beberapa kesempatan, diantaranya dalam program CSR lingkungan yang dilaksanakan rutin tiap bulan.
Dalam program Askrindo Peduli Sungai Ciliwung, Askrindo menggagas salah satu program, yaitu literasi bersih sungai. Tidak jarang pada kesempatan tersebut Askrindo membahas risiko degradasi lingkungan dan kaitannya dengan pentingnya berasuransi.
Sama halnya ketika program Siswa Mengenal Nusantara, Askrindo tidak luput meliterasi siswa-siswa pertukaran pelajar tentang wawasan dan pentingnya berasuransi.
"Kami sadar tentang stereotip masyarakat terhadap asuransi, seperti klaim yang sulit, iuran yang mahal dan lain sebagainya. Namun kami terus berupaya melakukan pendekatan yang lebih halus melalui program-program kami yang lain, seperti penetrasi melalui kegiatan CSR maupun program kegiatan dari pemerintah dengan harapan nantinya secara perlahan masyarakat akan sadar betapa pentingnya berasuransi," tambah Denny.
Sementara itu, guna menjawab tantangan digitalisasi serta masuk kedalam era millenial, Askrindo terus melakukan penetrasi secara digital, salah satunya dengan adanya aplikasi digiAsk yang bertujuan memudahkan masyarakat membeli serta menambah wawasan tentang pentingnya berasuransi.
"Tidak hanya pada saat momen hari asuransi saja, selain menggelar acara literasi seperti ini, kami juga secara rutin melakukan literasi melalui website, aplikasi digiAsk, dan sosial media yang kami miliki. Dengan begitu kita dapat membantu pemerintah meningkatkan angka pemahaman asuransi kepada masyarakat luas," pungkasnya.
Sumber:Merdeka.com
Share:

Potensi Besar Kerugian Ekonomi, Kementan Perkuat Kewaspadaan Dini Penyakit ASF

Merdeka.com - Tindakan kewaspadaan dini terhadap penyakit perlu segera diwujudkan dalam bentuk tindakan teknis yang meliputi pengamatan/deteksi cepat, pelaporan cepat dan pengamanan cepat.
Hal itu disampaikan I Ketut Diarmita, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan saat menjadi keynote speech Seminar International African Swine Fever (ASF) di Bogor (19/10).
Ketut menambahkan Kementan terus berupaya meningkatkan kewaspadaan dini dalam penanganan dan pencegahan penyebaran wabah penyakit ini. Langkah terpenting menurut Diarmita adalah pemerintah siap melakukan langkah cepat dan eksekusi bila penyakit ini terjadi.
Menurutnya, upaya yang dilakukan selama ini sebenar sudah tepat. Dalam mengamati perkembangan penyakit yang sangat cepat dan telah mendekati perbatasan wilayah Negara Republik Indonesia, potensi ancaman masuknya penyakit ini ke Indonesia sangatlah besar. Terkait dengan kondisi tersebut, tindakan kewaspadaan dini terhadap penyakit ini harus segera diwujudkan dalam bentuk tindakan teknis.
Ketut menambahkan, ASF sangat menular pada ternak babi dan babi hutan, dan menyebabkan kematian yang tinggi, dampaknya kerugian ekonomi yang tinggi. Indonesia termasuk wilayah terancam, mengingat populasi babi yang sangat tinggi di beberapa wilayah antara lain Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, NTT, Bali, Papua, dan Papua Barat.
Pemerintah telah menyiapkan pedoman kesiapsiagaan darurat veteriner ASF (Kiatvetindo ASF) dengan empat tahapan penanggulangan yaitu Tahap Investigasi, Tahap Siaga, Tahap Operasional dan Tahap pemulihan.
Hal lain adalah sosialisasi terkait ASF di wilayah-wilayah risiko tinggi, membuat bahan komunikasi, informasi dan edukasi untuk di pasang di bandara, pemantauan dan respon terhadap kasus kematian babi yang dilaporkan melalui iSikhnas, membuat penilaian risiko masuknya ASF ke Indonesia sehingga membantu meningkatkan kewaspadaan.
Barantan Siap Antisipasi
Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Agus Sunanto menegaskan Badan Karantina Pertanian (Barantan) sendiri telah lakukan upaya antisipatif, diantaranya memperketat serta meningkatkan kewaspadaan pengawasan karantina di berbagai tempat pemasukan negara. Beberapa kali Barantan berhasil menggagalkan masuknya komoditas yang berpotensi membawa virus, seperti daging babi, dendeng, sosis, usus dan olahan babi lainnya.
Sebagai contoh, Karantina Pertanian Soekarno Hatta sepanjang 2019 hingga September, petugas karantina menahan komoditas petensial sebanyak 225,28 kg, yang berasal dari barang bawaan penumpang.
Selain melakukan pengawasan, Agus menjelaskan pihaknya merangkul semua instansi, baik di bandara, pelabuhan dan pos lintas batas negara, seperti Bea dan Cukai, Imigrasi, unsur airlines, agen travel serta dinas peternakan di daerah.
Menurut Agus, Kementan telah mengitung potensi kerugian kematian akibat ASF. Apabila dihitung 30% saja populasi terdampak, maka kerugian peternakan babi dapat mencapai Rp. 7,6 T.
Selain itu, Indonesia akan kehilangan pasar ekspor dan potensinya, baik untuk babi maupun produknya. Saat ini Indonesia memiliki banyak peternakan babi, dan merupakan salah satu pemasok utama bagi pasar Singapura.
Sumber:Merdeka.com
Share:

Pertumbuhan Ekonomi Tetap 5 Persen, ini Masalah Akan Muncul di Periode II Jokowi

Merdeka.com - Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah, menyebut ada beberapa tantangan dan pekerjaan besar di bidang ekonomi yang harus diselesaikan di tahun pertama pada Pemerintahan Joko Widodo periode II. Salah satunya adalah menggenjot laju pertumbuhan ekonomi.
Piter mengatakan di tengah perlambatan ekonomi dunia dan ketidakpastian global yang terjadi saat ini, tentu menumbuhkan ekonomi menjadi tantangan besar bagi pemerintah.
"Tantangan yang pertama dan utama adalah memacu pertumbuhan ekonomi selama lima tahun ke depan rata-rata 7 sampai 8 persen," katanya kepada merdeka.com, Minggu (20/10).
Menurut Piter, pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen saat ini tidak akan cukup dan justru malah membawa negara ini ke persoalan besar. Mulai dari persoalan pengangguran, meningkatnya kemiskinan, hingga melebarnya jurang ketimpangan.
Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama beberapa tahun terakhir memang berada stagnan di kisaran 5 persen. Bahkan, pertumbuhan 7 persen yang dijanjikan oleh Presiden Jokowi saat awal menjabat tidak terealisasikan.
"Pertumbuhan ekonomi rata-rata 7 sampai dengan 8 persen adalah tugas yang sangat tidak mudah dengan semua kondisi eksternal dan internal yang tidak cukup mendukung," kata Piter.
Jangan sampai, kata dia, apabila terus menerus ini dibiarkan hingga 2030, yang mestinya Indonesia mengalami puncak bonus demografi justru terjadi bencana demografi. "Tapi sesungguhnya pertumbuhan rata-rata 7 sampai 8 persen selama lima tahun ke depan bukan tidak mungkin," kata dia.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Apindo, Danang Girindrawardana, mengatakan ada kegagalan Pemerintahan Jokowi-JK selama menjabat. Dia menilai, Presiden Jokowi belum bisa memenuhi janji kampanyenya yakni mendorong pertumbuhan ekonomi nasional berada di 7 persen.
"Kegagalannya cuman satu saja. Belum bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi sampai 7 persen itu saja," jelas dia.
"Penyebabnya adalah dua hal. Ya oke internasional pasti mempengaruhi tapi domestik situation juga harus menjadi satu hal bener-bener terkontrol karena itu ada di dalam kewenangannya," sambung dia.
Menurutnya, hampir 70 sampai 80 persen masalah ketidaktercapainya pertumbuhan ekonomi yakni masalah domestik bukan masalah internasional. Sebab, jika berkaca pada negara-negara lain, mereka masih tumbuh meskipun hanya kecil.
"Tapi kecil dibandingkan Indonesia yang 5 persen dengan PDB yang sekian tinggi mereka jauh lebih tinggi lagi. Jadi 1 persen pertumbuhan tidak ada masalah. Indonesia pertumbuhan ekonomi 5 persen itu kecil bangat karena PDB-nya kan sekian," jelas dia.
Sumber:Merdeka.com
Share:

Sultan Terkaya di Dunia ini Hadir Pada Pelantikan Presiden Jokowi

Merdeka.com - Sultan terkaya di dunia turut hadir di Gedung DPR untuk menyaksikan pelantikan Presiden Jokowi dan dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Dia adalah Sultan Hassanal Bolkiah asal Brunei Darussalam.
Kekayaan Sultan Hassanal Bolkiah bahkan mampu mengalahkan Raja Salman dari Saudi Arabia, serta Amir dari Qatar dan Uni Emirat Arab.
Menurut Business Insider, kekayaan Sultan Hassanal adalah USD 20 miliar atau Rp283 triliun (USD 1 = Rp14.152). Dia pun dikenal memiliki hobi mengoleksi mobil mewah seperti Rolls Royce.
Kekayaan Sultan Hassanal didapat berkat melimpahnya cadangan minyak di Brunei. Sang sultan juga punya jaringan hotel mewah di negara-negara maju seperti Hotel Bel-Air (Los Angeles), Dorchester (London), Le Meurice (Paris), Eden (Roma), dan Principie di Savoia (Milan).
Hassanal Bolkiah sejatinya sudah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara. Dia adalah pemimpin negara sahabat pertama yang bertemu Presiden Jokowi. Namun, kedatangannya ke Gedung DPR baru diumumkan menjelang pukul 15.00.
Para tokoh dari negara sahabat lain yang hadir di pelantikan Presiden Jokowi yakni PM Malaysia Mahathir Mohammad, PM Singapura Lee Hsien Loong, wakil Presiden China Wang Qishan, serta utusan lain dari negara-negara ASEAN.
Reporter: Tommy Kurnia Rony
Sumber: Liputan6
Sumber:Merdeka.com
Share:

Jokowi: Kemiskinan Dekati 0 Persen Pada 2045, Sudah Kita Hitung Sangat Memungkinkan

Merdeka.com - Presiden Jokowi mengungkapkan cita-cita bangsa untuk menghapus kemiskinan mendekati 0 persen pada 2045. Indonesia pada 2045, telah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah.
Indonesia, lanjutnya, sudah menjadi negara maju dengan pendapatan menurut hitung-hitungan Rp320 juta per kapita per tahun atau Rp27 juta per kapita per bulan. "Itulah target kita. Target kita bersama," ujarnya saat pidato pelantikan presiden di Gedung DPR, Jakarta, Minggu (20/10).
Dia melanjutkan, mimpi kita di tahun 2045, Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai USD 7 triliun. Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen.
"Kita harus menuju ke sana. Kita sudah hitung, sudah kalkulasi, target tersebut sangat masuk akal dan sangat memungkinkan untuk kita capai," jelasnya.
Presiden Jokowi mengingatkan semua target itu tidak datang otomatis dan mudah. Harus disertai kerja keras. "Kita harus kerja cepat, harus disertai kerja-kerja bangsa kita yang produktif," tuturnya.
Sumber:Merdeka.com
Share:

Kadin Berharap Pemerintah Jokowi Periode II Genjot Tingkat Kemudahan Usaha

Merdeka.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan apresiasi dan rasa syukur karena Indonesia telah melewati masa lima tahun Pemerintahan Jokowi-JK dengan sukses. Pertarungan politik pada pemilihan presiden diakui sempat membuat kalangan pengusaha merasa ragu dalam menjalankan bisnis dan usaha.
"Namun, alhamdulillah sampai hari ini proses-proses politik melalui pemilihan presiden berjalan dengan sukses dan rasa aman. Tentu ke depan kita berharap bahwa di masa pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi bisa melanjutkan program-program yang belum terselesaikan," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan, Carmelita Hartoto, di Jakarta, Minggu (20/10).
Program-program dan kebijakan tersebut diantaranya hal-hal yang berkaitan dengan kemudahan berusaha dan menghapus bottleneck (hambatan) dalam menjalankan kegiatan bisnis.
"Kita berharap di masa pemerintahan ke dua Jokowi program-program yang belum terselesaikan bisa menghasilkan kebijakan-kebijakan yang mendukung kemudahan berusaha, agar ekonomi kita terus bertumbuh," jelasnya.
Menurut Carmelita, pemerintah dalam lima tahun ke belakang dinilai telah berupaya maksimal memperbaiki iklim usaha dengan memangkas birokrasi serta menciptakan iklim usaha yang ramah investasi.
"Karena itu, mewakili para pengusaha nasional, tentunya Kadin merasa bersyukur bahwa sekali lagi negara kita telah melewati babak demokrasi yang harus dijalani untuk masa depan suatu bangsa yang mana pekerjaan rumah bersama masih banyak yang perlu dituntaskan," ujarnya.
Sumber:Merdeka.com
Share:

Mantan Menteri Bappenas Nilai Ide Jokowi Pangkas Eselon Sangat Mungkin Dieksekusi

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menyebut eselon-eselon perlu dipangkas. Eselon-eselon eksisting bisa dipangkas menjadi tinggal dua saja. Pernyataan ini disampaikan dalam pidatonya usai pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Gedung DPR, Minggu (20/10).
Bambang Brodjonegoro, Menteri PPN/Kepala Bappenas di periode pertama Jokowi menilai, pemangkasan eselon di lingkungan kementerian/lembaga sangat mungkin dilakukan. Realisasinya pun bisa dilakukan dalam waktu dekat.
"Mungkin, sangat mungkin (pemangkasan eselon). Dalam waktu ini lah," ujar Bambang.
Bambang sependapat dengan Jokowi. Eselon perlu disederhanakan. Sehingga, proses pengambilan keputusan bakal lebih efisien.
"Artinya eselonnya dirapikan, disederhanakan, supaya tidak terlalu panjang rantai pengambilan keputusan," ujar Bambang.
Mengenai harapan ekonomi lima tahun ke depag, Bambang menyebut ada tantangan sekaligus peluang. Contoh tantangan yang dimaksud seperti situasi ekonomi global yang volatile serta melepas ketergantungan ke Sumber Daya Alam (SDA). Disinggung kemungkinan bakal dipilih kembali menjadi menteri, Bambang hanya menjawab singkat.
"Nantilah," singkat Bambang.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
Sumber:Merdeka.com
Share:

Ternyata, Inilah Rahasia Milenial Amerika Menjadi Orang Kaya

Merdeka.com - Generasi milenial diperkirakan akan semakin kaya lima kali lipat pada 10 tahun mendatang. Hal ini berdasarkan laporan Coldwell Banker. Pada satu dekade ke depan, hampir USD 68 triliun aset yang mengalir kepada orang kaya dari generasi milenial.
"Perbedaan antara miliarder di awal 1980-an dan milenial adalah bahwa banyak dari mereka yang mewarisi banyak kekayaan dari orangtua mereka, yang dianggap sebagai generasi terkaya dalam sejarah," kata laporan itu seperti dilansir dari CNBC.
Sekitar 93 persen miliuner milenial saat ini memiliki kekayaan bersih antara USD 1 juta sampai dengan USD 2,5 juta. Hampir 60 persen mereka tinggal di California atau New York dan berinvestasi di industri properti daripada rekan-rekan mereka yang lebih tua.
Rata-rata milenial memiliki tiga rumah, sedikit lebih banyak dari properti yang dimiliki oleh miliarder yang lebih tua. Tidak hanya itu mereka juga memiliki portofolio properti yang lebih besar daripada yang bukan milenial.
Selain mewarisi uang, ada pengaruh teknologi yang signifikan terhadap kenaikan kekayaan milenial ini. Miliuner milenieal terkaya tinggal di Silicon Valley, Cupertino, California.
Para generasi milenial ini sangat memperhatikan kepemilikan rumah dan menganggapnya sebagai kunci untuk membangun investasi jangka panjang.
"Semua yang tinggal di Silicon Valley baik itu milenial atau yang lebih tua, mereka selalu bertukar pikiran tentang memiliki industri properti adalah sebuah kunci menjadi kaya."
"Para orang kaya dari generasi milenial yang berusia 20an memiliki rencana untuk menggeluti jual-beli properti dalam dua hingga tiga tahun. Lalu dia akan berpindah kepada sistem industri sewa properti," kata laporan tersebut.
Reporter Magang: Winda Ayu Lestari
Sumber:Merdeka.com
Share:

Recent Posts