Pembangunan Infrastruktur Tak Perlu Investasi Jika Banyak Orang Menabung

Merdeka.com - Direktur Eksekutif Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko menegaskan bahwa BI akan terus mendukung upaya peningkatan inklusi keuangan di Indonesia. Sebab terdapat sejumlah keuntungan jika makin banyak masyarakat yang menabung.
Pertama, dana yang dikumpulkan dari masyarakat untuk membiayai pembangunan akan meningkat. Dengan begitu keharusan Indonesia untuk mencari dana dari luar akan menurun.
"Sambut baik dan support. Kalau ini sukses, tabungan masyarakat banyak. Tentu pembangunan tidak ongkos dari luar. Dana yang untuk pembangunan di Indonesia ini, bisa ditopang," kata dia, di Jakarta, Sabtu (19/10).
Selain itu, lanjut dia, inklusi keuangan juga dapat mendorong terjadinya distribusi kekayaan. Kemudian akan mendorong stabilitas sistem keuangan di Indonesia. "Kalau sistem keuangan stabil, akan tahan kepada krisis," ujar Onny.
Bank Indonesia juga terus berupaya tanggap terhadap situasi keuangan terkini, seperti tumbuhnya ekonomi digital. BI juga akan terus mendorong penggunaan transaksi nontunai.
Menurut dia, salah satu keuntungan dari transaksi nontunai yakni mendekatkan masyarakat pada lembaga keuangan formal. "Kalau sudah transaksi non-cash lama-lama bisa nabung, dalam bursa, asuransi, bisa beli saham, bisa investasi," urai dia.
Selain itu, transaksi nontunai juga memudahkan masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi seperti berbelanja. "Orang belanja di pasar tidak bawa uang cash. Jadi pergi ke pasar tidak usah bawa uang. Cukup bawa handphone," tandasnya.
Sumber:Merdeka.com
Share:

Nilai Transaksi Trade Expo Indonesia 2019 Hingga Hari ke-3 Capai Rp16,95 Triliun

Merdeka.com - Penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2019, hingga hari ketiga, mencatatkan program misi pembelian (buying mission) telah berhasil membukukan kontrak dagang senilai USD 1,2 miliar atau setara Rp16,95 triliun (asumsi Rp14.127 per USD).
Jumlah tersebut diperoleh dari penandatangan nota kesepahaman (MoU) hari ketiga (18/10) sebesar USD 587,15 juta; hari kedua (17/10) sebesar USD 169,3 juta; dan hari pertama (16/10) sebesar USD 392,4 juta.
"Pada hari ketiga gelaran TEI 2019, telah dilakukan 11 penandatanganan Mou dengan 6 negara. Dengan demikian, total telah ditandatangani 98 MoU dengan 29 negara," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Dody Edward, seperti dikutip dari Antara, kemarin.
Penandatangan dilakukan di sela gelaran TEI 2019 di Indonesia Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE BSD), Tangerang, Banten. Keenam negara yang menandatangani kontrak misi pembelian pada hari ketiga antara lain China, Italia, Australia, Nigeria, Arab Saudi, dan Palestina.
Produk-produk yang diminati yaitu produk kertas, produk pertanian dan ternak, produk perikanan, produk susu, minyak kelapa murni, penghemat daya, produk herbal, jamur kalengan, dan makanan olahan.
Selain komoditas, terdapat kesepakatan investasi pembangunan pabrik semen di Aceh, pembangunan lima unit Self Propeller Oil Barge (SPOB) di Pulau Bangka, dan kapal isap produksi timah.
Dody menegaskan, program misi pembelian terus dilakukan Kemendag sebagai upaya peningkatan ekspor nasional.
Misi pembelian merupakan salah satu skema kegiatan promosi dari Kemendag untuk membantu dunia usaha agar dapat melakukan kesepakatan dan atau transaksi dalam rangka ekspor.
"Diharapkan capaian misi pembelian akan terus bertambah. Mengingat kegiatan Trade Expo Indonesia 2019 masih terus berjalan," pungkas Dody.
Sumber:Merdeka.com
Share:

Pemahaman Asuransi Masyarakat Turun, Hanya 15 dari 100 Orang yang Mengenal Saat ini

Merdeka.com - Data survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada 2016, mencatat indeks tingkat literasi asuransi turun menjadi 15,8 persen dibandingkan 2013 yang mencapai 17,84 persen. Padahal tingkat utilitas tahun 2016 mencapai 12,08 persen, naik dari hasil survei tahun 2013 di angka 11,81 persen.
Berdasarkan data tersebut, dari 100 orang Indonesia hanya 15-16 orang yang mengenal lembaga keuangan asuransi. Sementara, hanya ada 12 orang yang sudah menggunakan jasa asuransi.
Maka dari itu, PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo menyelenggarakan kegiatan Literasi Asuransi di lima Kota yaitu, Mataram, Ternate, Tarakan, Gorontalo dan Kupang. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan angka literasi asuransi.
Sekretaris Perusahaan PT Askrindo, Denny S Adji, mengatakan dengan melihat angka literasi yang masih rendah, Askrindo selaku BUMN dan lembaga keuangan yang bergerak di bidang perasuransian turut mensosialisasikan apa itu asuransi dan pentingnya berasuransi.
"Dalam rangka hari asuransi tahun ini, kami menyelenggarakan program literasi asuransi di daerah yang relatif angka literasi asuransinya masih sangat rendah yakni, Mataram, Ternate, Tarakan, Gorontalo dan Kupang," ucapnya melalui keterangan resminya, Minggu (20/10).
Kegiatan ini menyasar siswa Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan, diikuti oleh 535 orang siswa dengan rata-rata jumlah peserta di tiap daerah sebanyak 107 siswa. Dalam kegiatan literasi yang diselenggarakan ini membahas tentang hal mendasar mengapa perlu adanya asuransi dan pentingnya berasuransi, yaitu hubungan antara risiko dan asuransi. Selain itu, dijelaskan juga jenis-jenis asuransi dan manfaatnya.
"Kebanyakan masyarakat menganggap bahwa asuransi itu hanya ada asuransi kesehatan saja, padahal masih banyak produk produk yang dapat melindungi mereka dari risiko yang hadir dalam kegiatan sehari-hari, seperti asuransi kecelakaan diri atau asuransi perjalanan yang merupakan salah satu produk dari Askrindo, atau asuransi pendidikan yang dimiliki oleh perusahaan asuransi lain," jelas Denny.
Tidak hanya dalam rangka memperingati Hari Asuransi kali ini saja, Askrindo telah melakukan literasi asuransi dalam beberapa kesempatan, diantaranya dalam program CSR lingkungan yang dilaksanakan rutin tiap bulan.
Dalam program Askrindo Peduli Sungai Ciliwung, Askrindo menggagas salah satu program, yaitu literasi bersih sungai. Tidak jarang pada kesempatan tersebut Askrindo membahas risiko degradasi lingkungan dan kaitannya dengan pentingnya berasuransi.
Sama halnya ketika program Siswa Mengenal Nusantara, Askrindo tidak luput meliterasi siswa-siswa pertukaran pelajar tentang wawasan dan pentingnya berasuransi.
"Kami sadar tentang stereotip masyarakat terhadap asuransi, seperti klaim yang sulit, iuran yang mahal dan lain sebagainya. Namun kami terus berupaya melakukan pendekatan yang lebih halus melalui program-program kami yang lain, seperti penetrasi melalui kegiatan CSR maupun program kegiatan dari pemerintah dengan harapan nantinya secara perlahan masyarakat akan sadar betapa pentingnya berasuransi," tambah Denny.
Sementara itu, guna menjawab tantangan digitalisasi serta masuk kedalam era millenial, Askrindo terus melakukan penetrasi secara digital, salah satunya dengan adanya aplikasi digiAsk yang bertujuan memudahkan masyarakat membeli serta menambah wawasan tentang pentingnya berasuransi.
"Tidak hanya pada saat momen hari asuransi saja, selain menggelar acara literasi seperti ini, kami juga secara rutin melakukan literasi melalui website, aplikasi digiAsk, dan sosial media yang kami miliki. Dengan begitu kita dapat membantu pemerintah meningkatkan angka pemahaman asuransi kepada masyarakat luas," pungkasnya.
Sumber:Merdeka.com
Share:

Potensi Besar Kerugian Ekonomi, Kementan Perkuat Kewaspadaan Dini Penyakit ASF

Merdeka.com - Tindakan kewaspadaan dini terhadap penyakit perlu segera diwujudkan dalam bentuk tindakan teknis yang meliputi pengamatan/deteksi cepat, pelaporan cepat dan pengamanan cepat.
Hal itu disampaikan I Ketut Diarmita, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan saat menjadi keynote speech Seminar International African Swine Fever (ASF) di Bogor (19/10).
Ketut menambahkan Kementan terus berupaya meningkatkan kewaspadaan dini dalam penanganan dan pencegahan penyebaran wabah penyakit ini. Langkah terpenting menurut Diarmita adalah pemerintah siap melakukan langkah cepat dan eksekusi bila penyakit ini terjadi.
Menurutnya, upaya yang dilakukan selama ini sebenar sudah tepat. Dalam mengamati perkembangan penyakit yang sangat cepat dan telah mendekati perbatasan wilayah Negara Republik Indonesia, potensi ancaman masuknya penyakit ini ke Indonesia sangatlah besar. Terkait dengan kondisi tersebut, tindakan kewaspadaan dini terhadap penyakit ini harus segera diwujudkan dalam bentuk tindakan teknis.
Ketut menambahkan, ASF sangat menular pada ternak babi dan babi hutan, dan menyebabkan kematian yang tinggi, dampaknya kerugian ekonomi yang tinggi. Indonesia termasuk wilayah terancam, mengingat populasi babi yang sangat tinggi di beberapa wilayah antara lain Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, NTT, Bali, Papua, dan Papua Barat.
Pemerintah telah menyiapkan pedoman kesiapsiagaan darurat veteriner ASF (Kiatvetindo ASF) dengan empat tahapan penanggulangan yaitu Tahap Investigasi, Tahap Siaga, Tahap Operasional dan Tahap pemulihan.
Hal lain adalah sosialisasi terkait ASF di wilayah-wilayah risiko tinggi, membuat bahan komunikasi, informasi dan edukasi untuk di pasang di bandara, pemantauan dan respon terhadap kasus kematian babi yang dilaporkan melalui iSikhnas, membuat penilaian risiko masuknya ASF ke Indonesia sehingga membantu meningkatkan kewaspadaan.
Barantan Siap Antisipasi
Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Agus Sunanto menegaskan Badan Karantina Pertanian (Barantan) sendiri telah lakukan upaya antisipatif, diantaranya memperketat serta meningkatkan kewaspadaan pengawasan karantina di berbagai tempat pemasukan negara. Beberapa kali Barantan berhasil menggagalkan masuknya komoditas yang berpotensi membawa virus, seperti daging babi, dendeng, sosis, usus dan olahan babi lainnya.
Sebagai contoh, Karantina Pertanian Soekarno Hatta sepanjang 2019 hingga September, petugas karantina menahan komoditas petensial sebanyak 225,28 kg, yang berasal dari barang bawaan penumpang.
Selain melakukan pengawasan, Agus menjelaskan pihaknya merangkul semua instansi, baik di bandara, pelabuhan dan pos lintas batas negara, seperti Bea dan Cukai, Imigrasi, unsur airlines, agen travel serta dinas peternakan di daerah.
Menurut Agus, Kementan telah mengitung potensi kerugian kematian akibat ASF. Apabila dihitung 30% saja populasi terdampak, maka kerugian peternakan babi dapat mencapai Rp. 7,6 T.
Selain itu, Indonesia akan kehilangan pasar ekspor dan potensinya, baik untuk babi maupun produknya. Saat ini Indonesia memiliki banyak peternakan babi, dan merupakan salah satu pemasok utama bagi pasar Singapura.
Sumber:Merdeka.com
Share:

Pertumbuhan Ekonomi Tetap 5 Persen, ini Masalah Akan Muncul di Periode II Jokowi

Merdeka.com - Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah, menyebut ada beberapa tantangan dan pekerjaan besar di bidang ekonomi yang harus diselesaikan di tahun pertama pada Pemerintahan Joko Widodo periode II. Salah satunya adalah menggenjot laju pertumbuhan ekonomi.
Piter mengatakan di tengah perlambatan ekonomi dunia dan ketidakpastian global yang terjadi saat ini, tentu menumbuhkan ekonomi menjadi tantangan besar bagi pemerintah.
"Tantangan yang pertama dan utama adalah memacu pertumbuhan ekonomi selama lima tahun ke depan rata-rata 7 sampai 8 persen," katanya kepada merdeka.com, Minggu (20/10).
Menurut Piter, pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen saat ini tidak akan cukup dan justru malah membawa negara ini ke persoalan besar. Mulai dari persoalan pengangguran, meningkatnya kemiskinan, hingga melebarnya jurang ketimpangan.
Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama beberapa tahun terakhir memang berada stagnan di kisaran 5 persen. Bahkan, pertumbuhan 7 persen yang dijanjikan oleh Presiden Jokowi saat awal menjabat tidak terealisasikan.
"Pertumbuhan ekonomi rata-rata 7 sampai dengan 8 persen adalah tugas yang sangat tidak mudah dengan semua kondisi eksternal dan internal yang tidak cukup mendukung," kata Piter.
Jangan sampai, kata dia, apabila terus menerus ini dibiarkan hingga 2030, yang mestinya Indonesia mengalami puncak bonus demografi justru terjadi bencana demografi. "Tapi sesungguhnya pertumbuhan rata-rata 7 sampai 8 persen selama lima tahun ke depan bukan tidak mungkin," kata dia.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Apindo, Danang Girindrawardana, mengatakan ada kegagalan Pemerintahan Jokowi-JK selama menjabat. Dia menilai, Presiden Jokowi belum bisa memenuhi janji kampanyenya yakni mendorong pertumbuhan ekonomi nasional berada di 7 persen.
"Kegagalannya cuman satu saja. Belum bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi sampai 7 persen itu saja," jelas dia.
"Penyebabnya adalah dua hal. Ya oke internasional pasti mempengaruhi tapi domestik situation juga harus menjadi satu hal bener-bener terkontrol karena itu ada di dalam kewenangannya," sambung dia.
Menurutnya, hampir 70 sampai 80 persen masalah ketidaktercapainya pertumbuhan ekonomi yakni masalah domestik bukan masalah internasional. Sebab, jika berkaca pada negara-negara lain, mereka masih tumbuh meskipun hanya kecil.
"Tapi kecil dibandingkan Indonesia yang 5 persen dengan PDB yang sekian tinggi mereka jauh lebih tinggi lagi. Jadi 1 persen pertumbuhan tidak ada masalah. Indonesia pertumbuhan ekonomi 5 persen itu kecil bangat karena PDB-nya kan sekian," jelas dia.
Sumber:Merdeka.com
Share:

Sultan Terkaya di Dunia ini Hadir Pada Pelantikan Presiden Jokowi

Merdeka.com - Sultan terkaya di dunia turut hadir di Gedung DPR untuk menyaksikan pelantikan Presiden Jokowi dan dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Dia adalah Sultan Hassanal Bolkiah asal Brunei Darussalam.
Kekayaan Sultan Hassanal Bolkiah bahkan mampu mengalahkan Raja Salman dari Saudi Arabia, serta Amir dari Qatar dan Uni Emirat Arab.
Menurut Business Insider, kekayaan Sultan Hassanal adalah USD 20 miliar atau Rp283 triliun (USD 1 = Rp14.152). Dia pun dikenal memiliki hobi mengoleksi mobil mewah seperti Rolls Royce.
Kekayaan Sultan Hassanal didapat berkat melimpahnya cadangan minyak di Brunei. Sang sultan juga punya jaringan hotel mewah di negara-negara maju seperti Hotel Bel-Air (Los Angeles), Dorchester (London), Le Meurice (Paris), Eden (Roma), dan Principie di Savoia (Milan).
Hassanal Bolkiah sejatinya sudah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara. Dia adalah pemimpin negara sahabat pertama yang bertemu Presiden Jokowi. Namun, kedatangannya ke Gedung DPR baru diumumkan menjelang pukul 15.00.
Para tokoh dari negara sahabat lain yang hadir di pelantikan Presiden Jokowi yakni PM Malaysia Mahathir Mohammad, PM Singapura Lee Hsien Loong, wakil Presiden China Wang Qishan, serta utusan lain dari negara-negara ASEAN.
Reporter: Tommy Kurnia Rony
Sumber: Liputan6
Sumber:Merdeka.com
Share:

Jokowi: Kemiskinan Dekati 0 Persen Pada 2045, Sudah Kita Hitung Sangat Memungkinkan

Merdeka.com - Presiden Jokowi mengungkapkan cita-cita bangsa untuk menghapus kemiskinan mendekati 0 persen pada 2045. Indonesia pada 2045, telah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah.
Indonesia, lanjutnya, sudah menjadi negara maju dengan pendapatan menurut hitung-hitungan Rp320 juta per kapita per tahun atau Rp27 juta per kapita per bulan. "Itulah target kita. Target kita bersama," ujarnya saat pidato pelantikan presiden di Gedung DPR, Jakarta, Minggu (20/10).
Dia melanjutkan, mimpi kita di tahun 2045, Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai USD 7 triliun. Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen.
"Kita harus menuju ke sana. Kita sudah hitung, sudah kalkulasi, target tersebut sangat masuk akal dan sangat memungkinkan untuk kita capai," jelasnya.
Presiden Jokowi mengingatkan semua target itu tidak datang otomatis dan mudah. Harus disertai kerja keras. "Kita harus kerja cepat, harus disertai kerja-kerja bangsa kita yang produktif," tuturnya.
Sumber:Merdeka.com
Share:

Kadin Berharap Pemerintah Jokowi Periode II Genjot Tingkat Kemudahan Usaha

Merdeka.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan apresiasi dan rasa syukur karena Indonesia telah melewati masa lima tahun Pemerintahan Jokowi-JK dengan sukses. Pertarungan politik pada pemilihan presiden diakui sempat membuat kalangan pengusaha merasa ragu dalam menjalankan bisnis dan usaha.
"Namun, alhamdulillah sampai hari ini proses-proses politik melalui pemilihan presiden berjalan dengan sukses dan rasa aman. Tentu ke depan kita berharap bahwa di masa pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi bisa melanjutkan program-program yang belum terselesaikan," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan, Carmelita Hartoto, di Jakarta, Minggu (20/10).
Program-program dan kebijakan tersebut diantaranya hal-hal yang berkaitan dengan kemudahan berusaha dan menghapus bottleneck (hambatan) dalam menjalankan kegiatan bisnis.
"Kita berharap di masa pemerintahan ke dua Jokowi program-program yang belum terselesaikan bisa menghasilkan kebijakan-kebijakan yang mendukung kemudahan berusaha, agar ekonomi kita terus bertumbuh," jelasnya.
Menurut Carmelita, pemerintah dalam lima tahun ke belakang dinilai telah berupaya maksimal memperbaiki iklim usaha dengan memangkas birokrasi serta menciptakan iklim usaha yang ramah investasi.
"Karena itu, mewakili para pengusaha nasional, tentunya Kadin merasa bersyukur bahwa sekali lagi negara kita telah melewati babak demokrasi yang harus dijalani untuk masa depan suatu bangsa yang mana pekerjaan rumah bersama masih banyak yang perlu dituntaskan," ujarnya.
Sumber:Merdeka.com
Share:

Mantan Menteri Bappenas Nilai Ide Jokowi Pangkas Eselon Sangat Mungkin Dieksekusi

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menyebut eselon-eselon perlu dipangkas. Eselon-eselon eksisting bisa dipangkas menjadi tinggal dua saja. Pernyataan ini disampaikan dalam pidatonya usai pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Gedung DPR, Minggu (20/10).
Bambang Brodjonegoro, Menteri PPN/Kepala Bappenas di periode pertama Jokowi menilai, pemangkasan eselon di lingkungan kementerian/lembaga sangat mungkin dilakukan. Realisasinya pun bisa dilakukan dalam waktu dekat.
"Mungkin, sangat mungkin (pemangkasan eselon). Dalam waktu ini lah," ujar Bambang.
Bambang sependapat dengan Jokowi. Eselon perlu disederhanakan. Sehingga, proses pengambilan keputusan bakal lebih efisien.
"Artinya eselonnya dirapikan, disederhanakan, supaya tidak terlalu panjang rantai pengambilan keputusan," ujar Bambang.
Mengenai harapan ekonomi lima tahun ke depag, Bambang menyebut ada tantangan sekaligus peluang. Contoh tantangan yang dimaksud seperti situasi ekonomi global yang volatile serta melepas ketergantungan ke Sumber Daya Alam (SDA). Disinggung kemungkinan bakal dipilih kembali menjadi menteri, Bambang hanya menjawab singkat.
"Nantilah," singkat Bambang.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
Sumber:Merdeka.com
Share:

Ternyata, Inilah Rahasia Milenial Amerika Menjadi Orang Kaya

Merdeka.com - Generasi milenial diperkirakan akan semakin kaya lima kali lipat pada 10 tahun mendatang. Hal ini berdasarkan laporan Coldwell Banker. Pada satu dekade ke depan, hampir USD 68 triliun aset yang mengalir kepada orang kaya dari generasi milenial.
"Perbedaan antara miliarder di awal 1980-an dan milenial adalah bahwa banyak dari mereka yang mewarisi banyak kekayaan dari orangtua mereka, yang dianggap sebagai generasi terkaya dalam sejarah," kata laporan itu seperti dilansir dari CNBC.
Sekitar 93 persen miliuner milenial saat ini memiliki kekayaan bersih antara USD 1 juta sampai dengan USD 2,5 juta. Hampir 60 persen mereka tinggal di California atau New York dan berinvestasi di industri properti daripada rekan-rekan mereka yang lebih tua.
Rata-rata milenial memiliki tiga rumah, sedikit lebih banyak dari properti yang dimiliki oleh miliarder yang lebih tua. Tidak hanya itu mereka juga memiliki portofolio properti yang lebih besar daripada yang bukan milenial.
Selain mewarisi uang, ada pengaruh teknologi yang signifikan terhadap kenaikan kekayaan milenial ini. Miliuner milenieal terkaya tinggal di Silicon Valley, Cupertino, California.
Para generasi milenial ini sangat memperhatikan kepemilikan rumah dan menganggapnya sebagai kunci untuk membangun investasi jangka panjang.
"Semua yang tinggal di Silicon Valley baik itu milenial atau yang lebih tua, mereka selalu bertukar pikiran tentang memiliki industri properti adalah sebuah kunci menjadi kaya."
"Para orang kaya dari generasi milenial yang berusia 20an memiliki rencana untuk menggeluti jual-beli properti dalam dua hingga tiga tahun. Lalu dia akan berpindah kepada sistem industri sewa properti," kata laporan tersebut.
Reporter Magang: Winda Ayu Lestari
Sumber:Merdeka.com
Share:

Andalkan SDA, Pertumbuhan Ekonomi Papua Minus 10,44 Persen

TEMPO.COJakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat  pertumbuhan ekonomi Papua pada kuartal I 2019 minus 10,44 persen. Dari pertumbuhan ini, Papua berkontribusi sebesar 2,19 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB). 
Pertumbuhan minus yang dialami Papua ini, kata Kepala BPS Suhariyanto, terkait dengan struktur perekonomian di sana yang masih mengandalkan sumber daya alam (SDA).  "Karena dari strukturnya di Papua dipengaruhi sektor pertambangan dan penggalian masih besar sekali di Papua," kata dia di kantornya, Jakarta, 6 Mei 2019.
 
Menurut Suhariyanto, ketergantungan yang amat besar pada SDA itu perlu digeser atau dikurangi. Sebab, saat inipun semua negara ingin tidak tergantung pada sumber daya alam, karena suatu saat pasti akan habis.
 
"Presiden sangat berharap suatu saat sumber pertumbuhan ekonomi baru itu adalah energi terbarukan, baik itu ekonomi kreatif ataupun pariwisata. Namun, untuk pergeseran butuh waktu lama," ujar Suhariyanto.
 
Sebelumnya BPS mencatat kontribusi empat pulau besar terhadap perekonomian nasional. Pulau Jawa merupakan pulau yang paling dominan, dengan  kontribusi terhadap PDB sebesar 59,03 persen. Pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa pada semester I 2019 sebesar 5,66 persen.
 
Pulau kedua yang memberikan kontribusi pada PDB terbesar adalah Sumatera, yang sebesar 21,36 persen. Pertumbuhan ekonomi Sumatera sebesar 4,55 persen.
 
Pada posisi ketiga, kata Suhariyanto, adalah Pulau Kalimantan yang berkontribusi pada PDB sebesar 8,26 persen. Pada kuartal I ini, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Kalimantan sebesar 5,33 persen.
 
Pulau dengan kontribusi terbesar keempat terhadap PDB adalah Sulawesi sebesar 6,14 persen. Pulau ini sekaligus tercatat memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi dari pulau-pulau di seluruh Indonesia, yang sebesar 6,51 persen. Untuk Pulau Bali dan Nusa Tenggara, BPS mencatat kontribusi terhadap PDB sebesar 3,02 persen dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,64 persen.

Sumber:Tempo.co
Share:

Pemblokiran Internet dan Landainya Aktivitas Ekonomi di Papua

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas perekonomian di Papua dan Papua Barat ikut melandai seiring dengan berbagai peristiwa di dua provinsi di timur Indonesia itu. Sudah lebih dari sepekan pemerintah memblokir akses internet di sana dengan dalih mencegah penyebaran berita bohong alias hoaks. Di saat yang sama, massa di berbagai wilayah juga menggelar aksi protes kepada pemerintah terkait dengan aksi rasisme kepada masyarakat Papua di Surabaya.
Salah satu sektor yang terdampak adalah bisnis perhotelan. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia atau DPD PHRI Papua Syahril berujar sektor yang digelutinya sangat terdampak kebijakan pemerintah tersebut. "Dampaknya besar terhadap hotel," ujar Syahril melalui pesan singkat kepada Tempo, Kamis, 29 Agustus 2019.
Tempo berhasil menghubungi Syahril melalui layanan pesan singkat non-internet atau sms. Pasalnya, Syahril mengatakan akses internet di sana memang sangat terbatas. Masyarakat hanya bisa tersambung dengan internet bila menggunakan internet berlangganan dan bukan layanan provider biasa. Internet juga masih bisa diakses di hotel-hotel berbintang.
Berdasarkan catatan Syahril, penurunan jumlah pesanan hotel akibat hilangnya akses internet itu bisa mencapai 40 persen dibanding kondisi normal. Penurunan terjadi diduga lantaran para calon pengunjung tidak bisa melakukan pemesanan menggunakan platform online. Ia pun berujar anjloknya tingkat hunian juga disebabkan masih adanya aksi massa, khususnya di Jayapura.
Persoalan perekonomian akibat blokir internet sempat diangkat oleh Direktur Eksekutif South East Asia Freedom of Expression Network atau SAFENet Damar Juniarto melalui akun media sosialnya. Ia mengatakan berbagai layanan masyarakat berbasis online ikut mati seiring dengan diblokirnya internet. Layanan itu misalnya saja Badan Penyedia Jaminan Sosial online hingga ojek online.
Karena itu, Damar pun melayangkan surat somasi kedua serta petisi yang ditandatangani lebih dari 11.000 orang kepada Kementerian Komunikasi dan pada Senin, 26 Agustus. SAFENet memang terus mendesak Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara agar membuka blokir internet tersebut. "Kami minta #NyalakanLagi internet di Papua dan Papua Barat agar kegelapan sirna di sana," kata koordinator regional SAFEnet Damar Juniarto dalam keterangan tertulis Selasa, 27 Agustus 2019.
Berbeda dengan bisnis perhotelan dan layanan berbasis internet, Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan bisnis logistik tidak begitu terdampak kebijakan pemblokiran internet tersebut. Buktinya, volume lalu lintas logistik dalam sepekan ke belakang memang belum beitu tampak. "Trafik belum ada penurunan sih, masih normal dan volume logistik di Papua kan masih sangat kecil," ujar dia. Adapun titik dengan aktivitas logistik terbanyak di Papua antara lain adalah Sorong dan Jayapura.
Di samping itu, Zaldy berujar para pelaku usaha logistik di sana memang sudah terbiasa dengan kondisi internet yang kurang stabil selama ini. Sehingga, mereka pun sudah memiliki rencana cadangan. "Karena dari dulu sudah sering mati hidup internet dan listrik di Papua, jadi sudah biasa," tutur Zaldy.
Walau demikian, ia tidak memungkiri bahwa saat ini bisnis logistik memang sudah banyak bergantung kepada keberadaan akses internet. Selama internet padam, Zaldy mengatakan aktivitas logistik beralih ke metode manual. "Selain menggunakan sambungan telepon biasa, kami menggunakan dokumen hardcopy," tuturnya.
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan menerima banyak protes dari kalangan pengusaha terkait pembatasan akses internet di sana. Ia hanya bisa pasrah dengan kebijakan pemerintah pusat ini. "Banyak keluhan. Makanya kami harap semua sisi informasi bisa dibuka," katanya di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. Lukas menuturkan situasi di Papua pada umumnya sudah kondusif. Jika muncul keributan dari mahasiswa, ia mengklaim aparat di sana sudah biasa menghadapinya.
Presiden Joko Widodo mendengarkan penjelasan Gubernur Papua Lukas Enembe (kiri) tentang banjir bandang Sentani sebelum menyaksikan penandatanganan nota kesepakatan pemulihan kawasan cagar alam Pegunungan Cycloop, Danau Sentani dan daerah aliran Sungai Sentani Tami di Jayapura, Papua, Senin 1 April 2019. Nota kesepakatan itu untuk mensinergikan penanganan pemulihan kawasan-kawasan tersebut pasca banjir bandang. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ihwal persoalan itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pihaknya belum tahu sampai kapan harus membatasi akses internet di Papua. Alasannya hingga kini pihaknya menemukan lebih dari 230 ribu Uniform Resource Locator atau URL yang memviralkan hoaks terkait insiden di Papua. Ia menuturkan hoaks paling banyak ditemui di Twitter. Adapun isinya beraneka rupa. "Ada berita bohong, menghasut, yang paling parah mengadu domba," katanya.
Jika ditelusuri, kata dia, lokasi penyebar konten-konten hoaks ini bermacam-macam, tidak hanya dari Papua. Kami melihatnya di dunia maya. Bahwa itu dari Papua, manapun di seluruh dunia, kami bisa tangkap. Itu 230 ribu lebih," ucapnya. Rudiantara berharap kondisi keamanan di Papua segera kondusif sehingga kementeriannya bisa segera mengembalikan akses internet di sana seperti sedia kala. Ia pun meminta maaf kepada seluruh pihak yang terdampak dari kebijakan ini.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan keputusan memulihkan akses internet di Papua tidak bisa diambil oleh Kementerian Kominfo saja. Sebab, kata Semuel, keputusan untuk mencabut pelambatan dan pemblokiran akses internet menjadi kewenangan institusi keamanan.
Adapun Ekonom Didik Rachbini mengatakan secara perekonomian kontribusi Papua dalam perekonomian nasional hanya memang hanya lima persen. Namun, dua wilayah tersebut dinilai sebagai sumber daya ekonomi Indonesia di masa depan. Sehingga, secara ekonomi, Papua tetap penting dan merupakan bagian terintegrasi nasional yang tidak terpisahkan dari NKRI.
Belum lagi, pemerintah sebenarnya sudah merencanakan pembangunan Papua selama lima tahun ke arah Maritim sebagai penggerak perekonomian nasional. Adapun pusat pembangunan ekonomi maritim, antara lain direncanakan pada pelabuhan perikanan Tual, Ternate dan Ambon.
Artinya, kata Didik, perhatian pemerintah secara ekonomi politik sebenarnya sudah cukup memadai. Salah satunya adalah dengan pemberian otonomi khusus dan dana otonomi khusus yang jauh lebih besar untuk setiap warga masyarakat. Tetapi, ia menilai upaya mensejahterakan ekonomi melalui dana otonomi khusus ini belum membuahkan hasil yang maksimal.
"Ini dijadikan isu Papua Merdeka oleh para aktivisnya," ujar dia. "Solusi bagi papua adalah pendekatan kesejahteraan, sementara pendekatan keamanan mestinya diambil untuk mendukung pendekatan kesejahteraan tersebut."
Dalam lain kesempatan, Anggota Ombudsman RI Alvin Lie juga menyoroti kebijakan pemblokiran internet tersebut. Ia mengatakan pemerintah berpotensi melakukan maladministrasi dan penyalahgunaan kekuasaan dalam pemblokiran tersebut.
"Belum adanya peraturan berpotensi terjadinya maladministrasi dan penyalahgunaan kekuasaan dalam menggunakan pembatasan akses internet sehingga merugikan masyarakat," kata Alvin Lie melalui sambungan telepon kepada Tempo, Minggu, 25 Agustus 2019. Ia menjelaskan hal yang disebut maladministrasi adalah bila menggunakan kewenangan untuk tujuan lain daripada yang semestinya, atau berbuat melampaui kewenangan dan berbuat sewenang-wenang.
Alvin mengatakan saat ini belum ada peraturan baku setidaknya untuk lima hal berkaitan dengan pemblokiran tersebut. Misalnya saja peraturan baku soal syarat kondisi darurat dimana pembatasan akses internet boleh dilakukan atau pemblokiran internet. Di samping itu juga belum ada beleid soal mekanisme penetapan kondisi darurat dan siapa pihak yang berhak menetapkan.
CAESAR AKBAR | AHMAD FAIZ | DIAS PRASONGKO
Sumber:Tempo.co
Share:

Recent Posts